Makna Filosofis Cicak bagi Orang Batak
“Ada cicak!” Kata-kata yang menegangkan bagi banyak orang. Cicak memang dianggap sebagai hewan yang mengganggu bagi banyak orang. Bagaimana tidak, populasinya sangat banyak dan ada hampir di setiap rumah orang. Namun bagi orang Batak, cicak memiliki makna yang sangat mendalam. Cicak menjadi simbol bagi orang Batak untuk bertahan hidup.
Orang Batak memaknai kehidupan mereka itu seperti kehidupan cicak. Cicak bisa hidup di mana-mana dan memiliki kemampuan hidup yang baik. Sebagai Suku Batak harus mampu beradaptasi dengan berbagai kehidupan dan harus bisa bertahan dalam berbagai masalah hidup. Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu. Filosofi itu juga yang diterapkan dalam pergaulan masyarakat Suku Batak. Harus dapat bergaul dengan siapa saja dan menyikapi dengan bijak perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan, sehingga pada akhirnya bisa hidup di mana saja.
Bahkan bagi masyarakat Suku Batak yang mata pencahariannya adalah bertani, kemunculan cicak di lahan pertanian ladang dan sawah diyakini sebagai pertanda tanaman akan tumbuh subur. Semakin sering cicak muncul, tanaman semakin subur, sehingga dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan. Keanekaragaman suku memang memperkaya budaya bangsa.
Sumber:
- Hutapea, P. V. (2014, Oktober 14). Detik Travel. Retrieved from Detik: https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-2198788/cicak-simbol-unik-suku-batak-untuk-bertahan-hidup
- Nainggolan, L. (2018, Agustus 15). PDBI Ritual. Retrieved from PDBI: https://budaya-indonesia.org/Filosofi-Hidup-Suku-Batak/
Tidak Ada Komentar