Sambutan Direktur JNE Pada Acara Bhinneka Fest
Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
Selamat Pagi
Salam sejahtera bagi kita semua
Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada Yth. Proffesor Yohaness Surya beserta jajarannnya dari Surya University; Rekan-rekan Sobat Budaya di seluruh Indonesia yang saya cintai; yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepadaya saya untuk berbagi di tempat dan di antara orang-orang yang luar biasa ini.
Izinkan saya untuk membuka pembicaraan ini dengan mengutip dan membacakan sebuah sumpah yang pernah diikrarkan ratusan tahun yang lalu di bumi pertiwi ini:
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun humus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Sumpah tersebut diucapkan oleh seorang Mahapatih yaitu Gajah Mada yang mempunyai visi besar untuk menyatukan nusantara sampai akhirnya berhasil.
Saya bersyukur ternyata spirit tersebut tetap hidup. Ratusan tahun kemudian, spirit Mahapatih Gajah Mada hidup dalam bentuk-bentuk baru, melalui inisiatif dan upayayang menyesuaikan zamannya dalam menyatukan nusantara. Salah satunya: melalui gerakan dan berinisiatif sekelompok anak-anak muda yang mendokumentasikan data-data budaya nusantara dalam Gerakan Sejuta Data Budaya.
Tidak terkecuali JNE sebagai korporasi. Sebagai bagian dari entitas bangsa, JNE pun mempunyai kewajiban nasional dan tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi kepada rumah bersama yang kita sebut sebagai Indonesia, tentu saja sesuai dengan kompetensi yang JNE miliki yaitu bidang logistik.
Sebagai perusahaan logistik, JNE bercita-cita untuk menciptakan suatu konektivitas logistik nasional yang berdampak kepada peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian bangsa.
Perlu kami sampaikan latar belakang baik secara korporasi maupun sebagai pribadi mendukung dan merasa terpanggil dalam kegiatan atau gerakan yang terkait dengan budaya, adalah karena keyakinan bahwa dengan mengapresiasi budaya artinya menghargai hasil cipta dan karya orang lain, semakin banyak mengapresiasi maka semakin banyak penghargaan kita atas prestasi cipta dan karya banyak orang. Dampaknya adalah tumbuhnya nilai positif dalam diri atas lingkungannya, semakin rendah hati dan bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Orang yang bersyukur akan selalu mencoba untuk dapat bermanfaat bagi orang lain dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.
Semoga, apa yang telah, sedang, dan akan kita lakukan di sini diberkahi oleh Yang Maha Kuasa, dan memberikan manfaat untuk manusia lainnya.
Semoga apa yang telah, sedang, dan akan kita lakukan di sini diberkahi oleh Yang Maha Kuasa, dan memberikan manfaat untuk masyarakat banyak.
Terima kasih
Johari Zein
Tidak Ada Komentar