Ondel-ondel Tak Lagi Tradisional
Siapa sih yang tidak tahu mengenal suatu pertunjukkan khas rakyat Betawi yang memiliki boneka besar dan diiring-iringi kelompok musik ? Ya, pertunjukkan Ondel-ondel lah pertunjukkan khas rakyat Betawi yang akan saya bahas kali ini. Kita sangat sering melihat pertunjukkan rakyat tersebut dimana-mana, apalagi dengan tepatnya sekarang bulan Juni menyambut HUT Jakarta maka banyak sekali pertunjukkan Ondel-ondel yang diadakan. Rasanya sangat meriah ketika kita melihat Ondel-ondel tampak menari mengikuti alunan musik khas Betawi yang dibawakan.
Tapi, yang perlu di sayangkan adalah ketika rasa tradisional yang disampaikan tidak lagi sama. Karena banyak pertunjukkan Ondel-ondel yang diadakan hanya sebagai mata pencaharian sehari-hari saja. Sangat disayangkan, Ondel-ondel sudah layaknya seperti mengamen pada zaman sekarang. Ondel-ondel tidak lagi ditampilkan bersama alat musik khas betawi seperti tanjidor, ningnong, rebana, atau pencak Betawi tapi Ondel-ondel yang kini saya lihat hanya menari-nari saja dengan diiringi sebuah “kecrekan”.
Bahkan pengiringnya pun tidak mengenakan pakaian adat Betawi. Hal ini kadang membuat saya heran, mengapa dengan mudahnya oknum tertentu menjadikan Ondel-ondel sebagai mascot ketika mengamen ? Beberapa kali saya melihat warga sekitar kadang memberikan tatapan sinis ketika Ondel-ondel yang diadakan oleh oknum tertentu. Ondel-ondel pada zaman sekarang hanya menjadi suatu kebisingan jika diadakan oleh oknum tertentu, kecuali jika diadakan sesuai dengan tradisi tradisional yang ada.
Save our Ondel-ondel …
Lebih lanjut tentang:
Tidak Ada Komentar