Filosofi Kolak
Saban sore di bulan ramadhan, di tengah kepadatan lalu lintas sesekali boleh kita menoleh aktivitas penjaja makanan di pinggir jalan. Terlihat banyak kerumunan orang yang hendak membeli menu untuk berbuka puasa. Ada minuman dingin, gorengan, hingga makanan berat. Namun, para penjaja makanan tak luput menyelipkan kolak pisang sebagai hidangan khas berbuka.
Minuman yang berbahan dasar gula pasir, gula merah, pisang, daun pandan dan santan ini masih selalu menjadi khas untuk berbuka puasa. Banyak yang menyebut: jika tak ada kolak saat berbuka puasa, seperti ada sesuatu yang kurang pas. Bulan ramadahan kurang afdol tanpa kolak pisang.
Kolak seakan sudah menjelma menjadi tradisi bagi kaum muslim Indonesia saat berbuka puasa. Kolak dinikmati oleh banyak kalangan: dari anak kecil hingga orang dewasa, dari kelas atas hingga kaum papa. Karena itulah, kolak mencerminkan kesederhanaan. Meski sederhana ia tetap memiliki cita rasa yang tidak bisa ditandingi oleh menu takjil lainnya.
Lebih jauh tentang:
Tidak Ada Komentar