Tradisi Sungkem Tlompak Masyarakat Lereng Gunung Merbabu
infobudaya.net – Rabu (22/7/2015), bertepatan dengan lima hari setelah lebaran, masyarakat lereng Gunung Merbabu di Dusun Keditan, Desa Pogalan, Kabupaten Magelang , Jawa Tengah melaksanakan Sungkem Tlompak. Waktu disesuaikan dengan kalender Jawa.
“Selain untuk menghormati leluhur, menjaga mata air, Sungkem Tlompak juga sebagai sarana berhalalbihalal antarwarga desa,” ujar Parto Wiyoto, pemuka masyarakat yang memimpin dalam melaksanakan tradisi Sungkem Tlompak, Rabu (22/7/2015)
Tradisi ini dilakukan di sumber air Tomplak, Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Desa Pogalan. Warga setempat mempercayai bahwa di sumber mata air Tomplak dijaga oleh sosok spiritual yang dikenal dengan nama Prabu Singobarong.
Pelaksanaan tradisi ini juga turut diiringi oleh warga Pogalan yang menggunakan kostum tarian tradisional setempat. Selain itu, warga Gejayan juga menyambut dengan mengenakan pakaian tarian tradisional seperti Topeng Ireng, Geculan Bocah, dan Gupolo Gunung.
Pak parto menjelaskan tradisi tersebut telah dilakukan oleh masyarakat setempat sejak tahun 1932 setelah terjadi paceklik yang membuat masyarakat tidak dapat menanami lahan pertanian sayuran mereka dan kesulitan air karena kemarau berkepanjangan. Warga setempat juga mempercayai bahwa aliran air dari sumber air Tomplak merupakan jalan mereka mendapatkan berkah dari Tuhan bagi pertumbuhan pertanian setempat.
Alip, salah satu warga mengemukakan pentingnya masyarakat melestarikan tradisi tersebut karena bermanfaat memperkuat semangat kekeluargaan warga antardusun, melestarikan lingkungan khususnya mata air, dan membangkitkan semangat berkesenian rakyat.
Sumber :
Lebih jauh tentang :
Tidak Ada Komentar