Sobat Budaya Kenalkan Makna Batik di Festival Muharram
Batik yang telah menjadi warisan dunia bukanlah hanya selembar kain dengan beragam motif yang cantik. Lebih dari itu, setiap lembar motif batik memiliki maknanya dan ceritanya sendiri. Contohnya saja, batik truntum yang digoreskan oleh Kanjeng Ratu Kencana sebagai tanda penantian dan kisah cintanya yang tulus murni kepada sang suami, Sunan Pakubuwana III Surakarta Hadiningrat, pada abad ke-18 silam. Goresan bintang dan bunga tanjung dalam kanvas langit malam menjadi simbol romantika cinta antara dua insan manusia, bahkan hingga sekarang. Sungguh, budaya tradisi di Nusantara, khususnya di Jawa Tengah ini menunjukkan kisah romantismenya secara elegan!
Tak hanya itu, motif batik mega mendung, dengan pola-pola gumpalan awan, yang digandrungi oleh banyak orang, ternyata mengisahkan tentanga ajaran Taoisme asal Tiongkok, yang memberikan gambaran tentang Ketuhanan dan alam semesta.
Dalam rangka mengenalkan proses membatik serta makna dan filosofi yang tersimpan di balik kain batik, Sobat Budaya menggelar workshop mbatik di acara Festival Muharram, minggu 16 Oktober lalu di Taman Menteng. Anak-anak, remaja bahkan pengunjung dewasa antusias dengan kegiatan ini.
Baca lebih lanjut:
Tidak Ada Komentar