5 Hal yang harus kamu ketahui tentang Songkok To Bone; Raja, Bangsawan, Hingga Presiden.
Apa kamu perhatikan bahwa akhir – akhir ini Presiden kita sedang giatnya menggunakan pakaian adat dalam setiap acara kenegaraan? Sangat menarik ya! Salah satu hal yang menarik adalah busana yang dikenakan Presiden saat sidang tahunan MPR 2017. Pak Jokowi mengenakan baju adat Sulawesi. Dari penutup kepala yang dikenakan, biasanya kita mengenal bahwa itu merupakan penutup adat Suku Bugis. Ada yang tahu apa nama penutup kepala tersebut? Penutup kepala tersebut dinamakan Songkok To Bone. Apa itu Songkok To Bone? Yuk, simak ulasan mengenai Songkok To Bone berikut ini, ya!
Songkok to Bone ialah penutup kepala khas yang berasal dari Kabupaten Bone yang biasanya dipakai oleh kaum lelaki. Di mana selain mencerminkan kegagahan bagi si pemakai, juga merupakan sebuah simbol identitas adat dan kultur suatu daerah.
Songkok To Bone memiliki tiga sebutan berbeda yang merujuk pada proses pembuatan, bahan, atau pun nilai historis. Penamaan Songkok Recca biasanya merujuk pada proses pembuatan atau bahan baku yang digunakan untuk membuat songkok tersebut. Biasanya, Songkok Recca bahan yang digunakan terbuat dari pelepah daun lontar yang ditumbuk dan dalam istilah bugis hal tersebut dinamakan direcca atau ure’cha. Penamaan Songkok Pamiring biasaya merujuk kepada ujung atau sisi bagian bawah songkok yang berhias warna keemasan. Apabila bagian bawah berhias benang emas, maka sebutannya Songkok Pamiring, namun apabila menggunakan emas sungguhan, maka sebutannya Songkok Pamiring Ulaweng (songkok berpinggir emas). Penamaan terakhir yaitu Songkok To Bone, biasanya merujuk kepada penamaan yang banyak diucapkan oleh orang – orang luar Bone, Sulawesi Selatan. Hal ini terkait dengan sejarah pembuat atau pun pemakai songkok itu sendiri adalah orang – orang Bone.
Dari segi bentuk, umumnya memiliki bentuk yang sama, yaitu bulat dengan bagian atas rata dan memiliki lubang kecil bagian tengah atas. Umumnya berwarna hitam, cokelat, atau krem pada bagian atas yang dipadu dengan warna keemasan di bagian tengah ke bawah.
Sejarahnya, Songkok To Bone digunakan orang Bone ketika terjadi peperangan dengan Tator pada tahun 1683. Songkok digunakan sebagai tanda untuk membedakan mereka dengan pasukan Tator. Jadi dapat dikatakan Songkok To Bone merupakan salah satu simbol pasukan perang Bone.
Dahulu semakin tinggi lingkaran emasnya, merupakan semakin tinggi derajat kebangsawanan pemakainya. Dahulu hanya Sombayyari Gowa dan Petta Mangkaue di Bone serta raja yang sederrajat yang berhak memakai lingkaran emas yang tertinggi (Kira – kira hanya satu centimeter tersisa tanpa balutan emas). Kini semua orang boleh memakainya. Namun, songkok ini masih istimewa karena menunjukkan karisma pemakainya dan jua menunjukkan siapa sebenarnya orang yang memakainya. Semakin “bagus” songkok pamiring yang dipakai, diukur dari hiasan emas yang menutupinya, sekaligus juga menunjukkan tingkat prestasi si pemakainya.
Itulah kira – kira lima hal yang harus kamu ketaui tentang Songkok To Bone/Songkok Pamiring/Sonkok Recca. Kalau penutup kepala daerahmu apa namanya?
1 Komentar
Mantap penjelasan songkoknya… Bisa dishare ya