Bonokeling Banyumas
Komunitas penganut Islam Kejawen, adat Bonokeling Banyumas mempunyai tradisi sendiri dalam merayakan Idul Fitri. Menurut salah satu tokoh masyarakat, dalam menyambut 1 Syawal, trah (anak cucu) Bonokeling akan melakukan ritual yang mereka sebut Riyaya. Ritual Riyaya akan dimulai dengan donga kubur (berziarah) ke makam Bonokeling, dan dilanjutkan berkumpul selametan di kelurahan dipimpin Kiai kunci.
Setiap tahunnya, Riyaya ini dilakukan oleh setiap trah Bonokeling yang tersebar di seluruh daerah, seperti di Purbalingga, maupun Cilacap. Hanya saja, ritual Riyaya tak wajib diikuti oleh seluruh anak putu atau anak cucu Bonokeling karena bukan termasuk ritual puncak seperti tradisi unggahan yang melibatkan ribuan orang.
Dalam ritual menyambut 1 Syawal ini, anak putu diwajibkan menggunakan busana adat yakni sarung batik, baju hitam dan menggunakan iket, semacam blangkon. Atribut ini memiliki arti kembalinyakesucian diri, setelah sebulan penuh melaksanakan puasa dan memenangkan pertarungan untuk mengikat hawa nafsu.
Sebelumnya, saat menyambut Riyaya, trah Bonokeling juga sudah melaksanakan ritual likuran atau malam 21 puasa. Dan setelah ritual Riyaya pun akan dilakukan ritual turunan yaitu membersihkan, membenahi panembahan makam Kiai Bonokeling.
Sumber: tunggulpedia
Tidak Ada Komentar