Tradisi Suku Tengger Bromo
Suku tengger merupakan suku yang berada di sekitar pegunungan Bromo Semeru – Jawa Timur, pegunungan Bromo dikelilingi oleh 4 wilayah diantaranya adalah Kapupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Kebanyakan orang suku Tengger menganut agama Hindu, suku Tengger sendiri memiliki tradisi yang rutin yang dilakukan secara turun menurun yang dinamakan upacara adat kasada. Upacara adat kasada biasanya dilakukan setiap bulan kasada hari ke- 14 dalam penanggalan jawa.
Asal mula suku Tengger diangkat dari legenda pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger. Mereka melakukan pertapaan untuk meminta anak kepada hyang widhi. Hyang widhi mengabulkan permintaan Rara Anteng dan Jaka Seger dengan syarat salah satu dari anak mereka harus dikorbankan untuk dimasukan kedalam kawah Bromo. Raden Kusuma salah satu anak dari Rara Anteng dan Jaka Seger akhirnya menjadi korban yang masuk kedalam kawah Bromo tersebut.
Oleh karena itu setiap tahun, suku Tengger secara turun- menurun melakukan ritual persembahan sebagai syarat penghormatan kepada Raden Kusuma demi menjaga keamanan dan kemakmuran kepada masyarakat suku Tengger. Upacara adat kasada diadakan di pura Hindu dengan membawa sesaji berupa hewan ternak dan hasil alam. Masyarakat Tengger beramai-ramai membawa sesaji ke pura yang ada di kaki gunung Bromo untuk didoakan. Setelah selesai berdoa sesaji yang dibawa tersebut dilemparkan ke dalam kawah gunung Bromo.
Sumber :
Tidak Ada Komentar