Nyepi merupakan tradisi perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan kalender caka. Saat tradisi tersebut berlangsung, tidak ada aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyucikan diri manusia dan alam semesta.

Tahukah kalian kalau di  Tidore ada tradisi yang mirip dengan Nyepi di Bali? Namanya adalah Paca Goya.

Sumber : http://www.mongabay.co.id/2016/10/09/begini-tradisi-masyarakat-kalaodi-menjaga-alam/

Paca Goya merupakan sebuah tradisi bersih-bersih tempat atau kawasan keramat mereka. Sebuah tradisi masyarakat sekitar dalam menjaga alam, di mana bukit atau gunung diyakini memiliki tuah atau keramat paling hijau dan tidak boleh dirusak. Dalam pelaksanaannya, warga menghentikan aktivitas selama tiga hari. Mereka tidak ke kebun, tidak berdagang atau melakukan pekerjaan apapun.

Dalam bahasa Tidore, Paca bermakna menyapu atau membersihkan. Sedangkan Goya, berasal dari kata Goi yang berarti sesekali berkunjunglah ke sana. Atau bermakna tempat keramat dan sekali-kali harus dikunjungi.

Upacara Paca Goya dipimpin sowohi atau pimpinan adat. Sowohi merupakan tokoh penting dalam penyelenggaraan ritual adat.

Biasanya, Paca Goya dilakukan berdasarkan permintaan warga setempat. Umumnya dilakukan sehabis musim panen besar cengkih atau pala sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan izin untuk membuka lahan. Selain itu, tradisi Paca Goya juga memiliki makna penting bagi masyarakat Kalaodi, mempertemukan warga yang telah merantau ke berbagai daerah.

Sungguh menarik makna yang terkandung dalam tradisi Paca Gayo ini! Alangkah baiknya jika tradisi serupa dijaga dan dilestarikan demi terjaganya keserasian alam dan lingkungan.

Sumber :

mongabay

Info lebih lanjut:

Paca Goya

Maluku Utara