Tradisi Berburu Suku Moronene, Suku Tertua di Sulawesi Tenggara
Dikisahkan, Suku Moronene adalah suku tertua yang mendiami wilayah Sulawesi Tenggara. Suku ini tergolong dalam rumpun melayu tua yang mendarat di matana dan menyebarang ke dataran Sulawesi Tenggara. Mereka tinggal dan hidup di wilayah Hukaea Laea yang kini menjadi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Kab. Bombana, Sulawesi Tenggara.
Suku Moronene menyebut tanah Hukaea Raya sebagai waworaha, yakni tanah leluhur. Tanah leluhur ini telah menyediakan sungai sebagai sumber kehidupan, dan kondisi alam yang menyediakan berbagai satwa sebagai hewan buruan. Alat-alat yang merka gunakan untuk berburu antara lain tombak, agel, ranjau, agel yang disambung-sambung (disebut popori), dan karu’i.
Suku Moronene adalah suku yang tak bisa terpisahkan dari kegiatan berburu, karena berburu adalah warisan nenek moyangnya. Namun, perubahan kondisi di zaman sekarang, menyebabkan perubahan tradisi ini. Berkurangnya hutan dan hewan buruan, banyaknya satwa buruan yang menjadi langka dan dilindungi lantas menjadikan masyarakat Suku Moronene menjadi petani tetap untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kondisi ini tidak lantas menghilangkan tradisi berburu, identitas suku moronene sebagai pemburu masih terus dijaga.
Pada dasarnya suku moronene telah mengenal sistem pertanian dengan sistem nomaden demi menjaga siklus tanah, tumbuhan dan mahkluk hidup lainnya.
(Bersambung ke Tradisi Pertanian Suku Moronene)
Cerita tentang Suku Moronene
Sumber:
Perpustakaan Digital Budaya Indonesia
Baca Lebih Lanjut:
Tidak Ada Komentar