Mengenal Jenis Tari Bali di Momen Hari Tari Sedunia
Setiap tanggal 29 April, diperingati sebagai Hari Tari Sedunia. Para penari Indonesia patut berbangga ria karena kekayaan tarian dari Sabang sampai Merauke memiliki kekhasannya masing-masing disertai cerita sesuai daerahnya. Tahukah kamu seperti apa jenis tari-tari Bali?
1. Tari Wali (Sakral), dipentaskan di halaman bagian dalam Pura yang berfungsi sebagai pelengkap pelaksana dalam upacara keagamaan yang tidak menggunakan lakon.
Tari Rejang, tarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara, memiliki gerakan yang sederhana dan lemah gemulai.
Tari Baris, tarian pria yang dibawakan secara berkelompok antara 8 sampai 40 penari. Berasal dari kata bebaris yang bermakna prajurit yang ditarikan dengan gerakan yang maskulin.
Tari Pendet, tarian pembuka upacara di pura. Penari terdiri dari wanita dewasa yang menari sambil membawa perlengkapan sesajen. Gerakan Tari Pendet lebih dinamis dibanding Tari Rejang. Kini, Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai tari penyambutan.
Tari Sanghyang Dedari, tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa-dewi, meminta berkat dan menolak bala.
Tari Barong, tari yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan. Tokoh utama adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang memainkan kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan ekor.
2. Tari Bebali (Upacara), dipentaskan di halaman tengah (jaba tengah) Pura, berfungsi sebagai pengiring upacara/upakara yang sifatnya antara sakral dan hiburan, umumnya memakai lakon.
Arja, sendratari yang dialognya ditembangkan secara macapat. Nama Arja diduga berasal dari kata Reja (bahasa Sansekerta) yang berarti “keindahan”. Gamelan yang biasa dipakai mengiringi Arja disebut “Gaguntangan” yang bersuara lirih dan merdu sehingga dapat menambah keindahan tembang yang dilantunkan oleh para penari.
Gambuh, sendratari Bali yang tertua. Musik, literatur dan kosakata yang digunakan dalam tariannya diturunkan dari periode Majapahit di Pulau Jawa. Pertunjukkan ini biasanya ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan upacara.
3. Tari Balih-balihan (Hiburan), tari yang mempunyai unsur dan dasar tari dari seni tari yang luhur, ditarikan di halaman luar pura (jaba sisi) dalam acara yang bersifat hiburan.
Tari Janger, tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Penari putri mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna emas dan hiasan daun kelapa kering. Sebagian besar tarian ditampilkan dalam posisi duduk, dengan gerakan-gerakan tangan, bahu dan mata.
Tari Kebyar/Kekebyaran, dapat ditarikan secara solo, duet, trio, kelompok atau dalam sendratari. Tari ini diiringi dengan permainan gamelan gong kebyar.
Tari Legong, tarian yang diciptakan oleh Pangeran Sukawati berdasarkan mimpinya melihat bidadari.
Tari Kecak, tarian beramai-ramai yang dibawakan di malam hari mengelilingi api unggun. Ditampilkan oleh seratus atau lebih pria sambil duduk, dipimpin oleh pendeta di tengah-tengah. Tari kecak tak diiringi musik, tetapi hanya tepukan telapak tangan yang memukul bagian-bagian dari tubuh agar menghasilkan suara. Mereka mengucapkan kata-kata “cak, cak, cak” untuk menghasilkan suatu paduan suara unik.
Wah, betapa indahnya ya jenis tarian Bali, yuk kenali tari tradisional Indonesia lainnya!
Sumber: blog.isi-dps, wikipedia, bali.tribunnews.com, balijagadhita, senitari, merahputih, bensradio, cnnindonesia, taribarongbali, balicultureinformation, wikipedia, bali-travelnews, sundakecil, negerikuindonesia
Tidak Ada Komentar