Anak Gunung Sindoro yang Menangis
(Cerita Rakyat dari Tanah Wonosobo)
Konon, di suatu kerajaan, hidup seorang raja yang gagah perkasa dan rupawan. Raja tersebut merupakan raja tersohor yang terkenal hingga ke seluruh negeri bahkan dikalangan bangsa-bangsa jin. Nyi Roro Kidul, Sang Penguasa Pantai Selatan mendengar berita tersebut. Tanpa bertatap muka dengan Si Raja Rupawan, Ia jatuh cinta.
Nyi Roro memutuskan untuk mengutus seorang punggawanya yang bernama Nyi Kembang untuk meminang Sang Raja. Sang Raja yang mengetahui hal tersebut, meminta panglima perangnya yang bernama Raden Aryo Galuh untuk menghalau Nyi Kembang. Hingga pada akhirnya mereka bersua di depan kerajaan.
Terjadilah peperangan yang dahsyat antara Nyi Kembang dan Raden Aryo Galuh karena raja tidak mau menikah dengan Nyi Roro Kidul. Raden Aryo Galuh pergi ke sebuah tempat untuk bersembunyi dan bersemedi dengan tujuan agar dapat mengalahkan Nyi Kembang. Raden Aryo Galuh bersemedi di Gunung Sindoro.
Raden Aryo Galuh dibantu dengan resi utusan rajanya dapat menghalau Nyi Kembang. Nyi Kembang berhasil dikalahkan dan dipenjara dalam sebuah bukit. Oleh karena itu bukit tersebut diberi nama Bukit Nyi Kembang, Gunung Anak Sindoro atau yang dikenal dengan Gunung Kembang.
Di dekat Gunung Kembang, mengalir aliran sungai yang jernih. Aliran tersebut disebut sebagai air mata dari Nyi Kembang. Sungai tersebut dinamakan Sungai Galuh dikarenakan timbul dari ulah Raden Aryo Galuh yang membuat Nyi Kembang Menangis.
sumber:
Tidak Ada Komentar