Maranggap, Solidaritas untuk Wanita yang Baru Melahirkan di Batak Toba
Seorang wanita yang baru saja melahirkan, pastinya harus mendapatkan perhatian khusus. Setelah keluar dari rumah sakit, masyarakat perkotaan biasanya beranggapan bahwa seorang Ibu harus tinggal di rumah karena belum memiliki tenaga dan harus membaik terlebih dahulu kondisinya karena sebelum beraktivitas seperti biasa. Namun bagi orang Batak Toba, seorang wanita yang baru saja melahirkan harus mendapatkan dukungan lebih. Mereka melakukannya dengan tradisi Maranggap.
Maranggap adalah satu tradisi di mana para tetangga bermalam di rumah keluarga yang baru memperoleh anak. Dulu kegiatan ini bisa dilakukan sampai satu minggu. Yang perempuan akan mengurus pekerjaan di dapur. Sedangkan pada malam harinya, kelompok laki-laki akan berjaga-jaga. Mereka menjagai si Ibu dan bayinya. Dalam keyakinan masyarakat Batak Toba di masa lalu, bayi yang baru lahir, rentan diganggu roh halus.
Kehadiran para warga sekampung bahkan kampung sebelah untuk Maranggap membuat wanita yang melahirkan akan merasa mendapatkan dukungan dan perhatian secara psikologis. Sedangkan sekarang melahirkan dirasakan sebagai sesuatu yang biasa. Orang-orang yang datang Maranggap, disebut Paranggap. Suasana kekeluargaan yang dominan akan tercipta pada saat Maranggap. Para ibu-ibu datang membawa gula, kain sarung atau apapun untuk sekedar oleh-oleh. Mereka bercanda, kongko-kongko dan ngerumpi. Sedangkan para bapak-bapak memanfaatkan momen Maranggap sebagai semalam suntuk, mereka main kartu sambil ngopi-ngopi.
Sumber:
- Gultom, J. (2017, September 15). Medan Bisnis Daily Budaya. Retrieved from Medan Bisnis Daily: http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2017/09/15/5614/maranggap_tradisi_batak_toba_yang_kaya_nilai_dan_pengetahuan/
- hamzahmutaqinf. (2019, Januari 12). PDBI Ritual. Retrieved from PDBI: https://budaya-indonesia.org/Maranggap/
- Jeperson, T. (2016, Januari 18). Kompasiana Gaya Hidup. Retrieved from Kompasiana: https://www.kompasiana.com/jeperson/569ca7fce222bd3d0715d3f8/maranggap-tradisi-yang- hilang?page=all
Tidak Ada Komentar