Pemanfaatan Limbah dalam Parade Busana Daerah TMII 2019
INFOBUDAYA.NET – Pada Jumat, 25 Oktober 2019, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menggelar Parade Busana Daerah ke-11 di Sasana Langen Budoyo. Kegiatan rutin ini telah menginjak usia 11 tahun dan menjadi medan daya cipta bagi para pengrajin busana tradisional dalam peningkatan produktivitas, kualitas dan kreativitas dalam mendesain/memodifikasi busana daerah; pengembangan kreativitas dalam penciptaan desain/karya yang baru dan variatif; dan peningkatan kemampuan/kualitas diri melalui kompetisi di tingkat Nasional, serta memberikan kesempatan bagi putra-putri daerah untuk mengembangkan potensi/kualitas di bidang tata busana/peragaan busana.
Kegiatan ini pula merupakan ikhtiar TMII untuk mendukung pemerintah dalam penggerakan kemajuan nasional di tengah peradaban dunia, serta menjadikan budaya sebagai investasi pembangunan masa depan dan peradaban bangsa.
Setiap tahun tema busana yang dikompetisikan tidak jauh mengenai pakaian pengantin. Pada tahun 2017, busana yang dikompetisikan bertema “Ragam Pakaian Pengantin Nuansa Daerah Trend 2017 dengan Kekuatan Tradisi Lokal. Tahun 2018, busana yang dikompetisikan bertema “Ragam Pakaian Pengantin”. Tahun ini, busana yang dikompetisikan bertema “Busana Pasangan Bangsawan/Tokoh/Kepala Suku/Raja Ratu Tradisi”.
Tema utama kegiatan ini adalah pemanfaatan limbah barang bekas menjadi karya seni pada busana. Busana pengantin/pasangan ini dimodifikasi menggunakan barang-barang bekas. Antara daerah satu dengan yang lainnya memanfaatkan limbah yang berbeda-beda. Misalnya, daerah yang dekat dengan laut memanfaatkan sisa jarring, sabut kelapa, dan/atau tutup botol plastik, namun ada juga daerah yang memanfaatkan sedotan plastik, kertas koran, dan/atau plastik.
Penggunaan barang bekas ini memiliki tujuan untuk menerapkan salah satu cara pengolahan limbah, yaitu recycle atau daur ulang. Selain mengurangi polusi, pemanfaatan limbah ini guna meningkatkan nilai ekonomi suatu barang.
Tidak Ada Komentar