TRADISI BANCAAN MASYARAKAT JAWA
Ritual yang disertai dengan penyajian tumpeng dan gudangan dinamakan Bancaan. Bancaan adalah sebuah upacara sederhana tradisi adat masyarakat Jawa yang menyertai sebuah tahapan perkembangan seorang anak. Bancaan biasa dilakukan untuk memperingati hari lahir berdasarkan pada hari pasaran penanggalan Jawa atau wetonan, kemudian ketika anak baru mulai berhenti menyusu pada ibunya atau masa disapih, dan saat-saat khusus seperti ketika seorang anak sering jatuh sakit, serta bila seorang anak harus berganti nama. Jadi tradisi Bancaan adalah merupakan bentuk simbolisasi rasa syukur dan doa kepada Tuhan yang biasa dilakukan oleh masyarakat tradisional Jawa. Dan sayangnya tradisi Bancaan ini mulai kurang dikenal.
Biasanya gudangan atau tumpeng disajikan dengan sayuran yang menyerupai pecel, yang terdiri dari rebusan daun bayam, tauge, atau kecambah kacang hijau, irisan ketimun, wortel yang dipotong halus dan terkadang ditambahkan kacang panjang yang sudah direbus. Gudangan dan tumpeng dibedakan dari bumbu campurannya, jika pecel menggunakan sambal kacang sementara gudangan menggunakan bumbu sambal dari kelapa parut.
Bancaan merupakan wujud dari nilai-nilai kerukunan, kebersamaan, dan kesederhanaan. Karena bancaan biasanya akan disantap bersama-sama dalam satu waktu dan tempat.
Referensi:
Data Terkait:
Tidak Ada Komentar