Mengenal Tradisi “Ma’Nene”, Ritual Mengganti Pakaian Jenazah Nenek Moyang di Tana Toraja
Pernahkah kalian berpikir untuk mengganti pakaian jenazah nenek moyang kalian? Tentu sebagian besar dari kita tidak pernah berpikir untuk melakukan hal tersebut. Namun beda halnya dengan suku Tana Toraja yang memiliki tradisi unik yang dilakukan sejak ribuan tahun silam dan masih dilakukan secara turun-temurun hingga saat ini. Ritual tersebut adalah ritual Ma’Nene atau ritual membersihkan dan mengganti pakaian jasad para leluhur. Kata Ma’Nene sendiri berasal dari bahasa daerah, yaitu ‘nene‘ yang berarti orang yang sudah meninggal dunia. Ritual ini dipercaya sebagai sebuah momen untuk menunjukkan kasih sayang dan cinta dari para anggota keluarga yang masih hidup kepada para leluhur.
Suku Tana Toraja meyakini bahwa hubungan keluarga tidak berakhir begitu saja setelah datangnya kematian. Sehingga, ketika ritual Ma’Nene berlangsung, jasad para leluhur ataupun kerabat akan dikeluarkan dari tempat penyimpanan lalu dimandikan untuk kemudian dipakaikan pakaian yang baru dan mewah. Uniknya adalah dalam rangakaian prosesi ini, seluruh anggota keluarga harus melakukannya dengan penuh suka cita tanpa ada perasaan berkabung apalagi sampai menangisi jenazah.
Ritual Ma’Nene dilakukan pada akhir bulan Agustus, yang di mana pada akhir bulan Agustus adalah waktunya musim panen. Ritual ini dilakukan ketika masyarakat Tana Toraja telah selesai memanen hasil perkebunannya. Hal menarik yang perlu kita perhatikan adalah pada saat ritual Ma’Nene dilaksanakan. Para anggota keluarga berkumpul di Patene (bangunan makam jenazah) untuk mengambil jasad anggota keluarga mereka. Setelah ini, jasad dibersihkan dari ujung kepala hingga ujung kaki lalu didandani dengan pakaian yang baru. Ritual Ma’Nene diakhiri dengan acara makan besama keluarga besar, sekaligus acara temu kangen para anggota yang biasanya terpisah oleh jarak ataupun dengan kesibukan masing-masing.
Sumber:
Tidak Ada Komentar