Sasando merupakan alat musik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Sasando sangat unik terutama dari segi bentuknya yang akan membuat orang yang melihatnya tertarik untuk memainkannya.

Sasando memiliki bagian utama berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah alat musik berdawai ini berbentuk melingkar dari atas ke bawah. Dawai-dawai pada sasando direntangkan di tabung dari atas ke bawah yang sudah diberi ganjalan-ganjalan untuk memberikan nada yang berbeda-beda pada setiap petikan senarnya.

Berdasarkan struktur nada, sasando dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, sasando gong dengan sistem nada pentatonik dan memiliki dua belas dawai. Kedua adalah sasando biola yang memiliki sistem nada diatonik dengan jumlah dawai mencapai 48 buah.

Perbedaan antara sasando gong dan sasando biola terletak pada jenis lagu yang dimainkan. Sasando gong hanya dapat digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional, sedangkan sasando biola dapat memainkan lagu yang lebih bervariasi.

Sasando biasanya dimainkan untuk mengiringi lagu pada tarian tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur. Sejak tahun 1960-an, alat musik ini telah dimodifikasi menjadi sasando elektrik atas prakarsa seorang pakar permainan sasando di NTT bernama Edu Pah.

Sumber:

PDBI – Sasando, si merdu dari Pulau Rote