Candi Sewu: Bentuk Toleransi Dari Para Leluhur
Candi yang dibangun sekitar abad ke-8 masehi ini merupakan gugus candi yang letaknya berdekatan dengan Candi Prambanan. Jaraknya pun tidak begitu jauh, kurang lebih 800 meter di sebelah selatan arca Roro Jongrang. Disebut sebagai Candi Sewu karena memiliki jumlah candi yang banyak seolah-olah berjumlah “seribu” candi. Namun pada kenyataannya candi yang berada di dalam kompleks Candi Sewu hanya berjumlah 249 candi.
Candi Sewu merupakan salah satu bukti toleransi umat beragama pada masa lampau. Dikatakan demikian karena ketika terjadi peralihan masa pemerintahan dari dinasti Syailendra (746-784 masehi) ke dinasti Sanjaya, pemerintahan dinasti Sanjaya tetap membiarkan rakyatnya untuk tetap memeluk agama mereka seperti ketika Candi Sewu dijadikan sebagai tempat peribadatan bagi umat Buddha. Inilah yang mendasari kenapa Candi Sewu yang dominan memiliki corak agama Buddha dapat berdampingan dengan Candi Prambanan yang lebih menggambarkan corak Hindu.
Secara sadar ternyata toleransi antar umat beragama sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Untuk itu, sudah sepatutnya kita sebagai manusia juga harus bersikap toleransi kepada sesama tanpa memandang bulu, Bukan hanya dalam agama saja, namun juga dalam hal suku, etnis, pendapat, sikap ataupun tindakan orang lain yang berbeda dari diri kita.
Data terkait:
Tidak Ada Komentar