Perayaan Nyepi Oleh Desa Padangkerta, Karangasem: Berbeda Namun Tetap Sarat Makna
Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata ‘Nyepi’? Pasti yang terlintas dalam benak kita adalah kesunyian dan tidak ada yang boleh beraktivitas kan? Namun siapa mengira bahwa di salah satu desa adat yang betempat di Kabupaten Karangasem, Bali selalu merayakan Hari Raya Nyepi dengan melakukan aktivitas seperti biasa. Kegiatan itu juga dikenal dengan sebutan Nyepi Adat.
Desa Padangkerta adalah desa yang tetap melakukan kegiatan dikala penduduk Bali pada umumnya sedang berdiam dalam kesunyian ketika merayakan Nyepi. Nyepi Adat merupakan salah satu bagian dari rangakaian Usaba Dalem. Usaba Dalem sendiri adalah suatu jenis penghormatan tertinggi yang ditujukan kepada Dewi Durga yang merupakan istri atau sakti dari Dewa Siwa.
Tentunya sebelum mengadakan Nyepi Adat seluruh warga Desa Padangkerta mengadakan sebuah upacara atau ritual yang dilangsungkan di area kuburan dan Pura Dalem. Menurut para pemangku desa, ritual atau upacara yang dilakukan di kuburan ini sehubungan ketika ada upacara di Pura Dalem sehingga semua arwah baik yang belum atau yang telah diaben akan bangkit untuk ‘ngaturang ayah‘ di Pura Dalem.
Meskipun dalam Nyepi Adat ini semua masyarakat Desa Padangkerta boleh melakukan aktivitas seperti biasa, tetap saja ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan seperti memotong hewan yang masih hidup, tidak boleh menginap di luar Desa Padangkerta dan tidak boleh melakukan kegiatan ataupun aktivitas fisik yang berat.
Meskipun demikian, perbedaan ini tidak akan mengubah makna dari perayaan Nyepi itu sendiri. Perbedaan ini merupakan salah satu bukti dari keragaman budaya yang dimiliki oleh tanah air kita. Maka dari itu, semua keragaman dan perbedaan ini haruslah kita hargai, nikmati dan lestarikan.
Data terkait
Tidak Ada Komentar