Langkanya Daun Pirdot dan Khasiatnya Bagi Tubuh Kamu
Bagi masyarakat yang masih awam, istilah dan nama tumbuhan Pirdot masih terdengar asing. Di balik asingnya tumbuhan Pirdot ini ternyata memiliki beberapa ragam manfaat yang berfungsi sebagai obat. Tanaman ini tumbuh liar di perairan atau tempat yang lembab. Saurauia bracteosa DC dikenal juga dengan nama Pirdot (dalam Bahasa Batak) merupakan jenis tanaman pionir yang dapat diandalkan dalam merehabilitasi kawasan yang terdegradasi terutama yang terdapat di dataran tinggi. Tanaman ini jarang ditemukan, namun pohon ini banyak ditemukan di daerah Girsan Sipangan Bolon, daerah di pinggiran Danau Toba. Pohon yang berwarna coklat dan mudah patah ini berukuran kecil-sedang, dengan tinggi 3 sampai 15 m. Selain sebagai tanaman pionir, Pirdot memiliki banyak manfaat terutama sebagai tanaman obat.
Tanaman ini memiliki daun berbentuk lonjong-jorong dengan panjang 18-36 cm dan lebar 8-18 cm, bergerigi, meruncing di ujung, dan bulat di bagian dasar. Permukaan bawah daun seperti beludru kelabu atau berbulu cokelat, bersisik pada permukaan atas daun remaja, licin pada daun dewasa. Daunnya dikabarkan mempunyai kemampuan dalam mengobati penyakit kanker, diabetes, dan menurunkan kolesterol, karena pada daunnya terdapat aktivitas antioksidan yang tergolong sangat kuat, mengandung senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, dan tannin.
Beberapa ragam manfaat dari daun Pirdot, yakni:
- Menjaga kesehatan tenggorokan
- Menjaga kesehatan paru-paru
- Menjaga kesehatan usus
- Mengobati flu
- Menjaga kesehatan syaraf
- Mencegah terjadinya pendarahan
- Menjadi obat gatal
- Mengatasi batuk
- Mengobati peradangan
Adapun langkah untuk mengonsumsi Daun Pirdot agar kita mendapatkan khasiatnya, tidak langsung dikonsumsi begitu saja. Cara menjadikan Daun Pirdot ini menjadi obat: a) Pertama-tama daunnya harus dikeringkan terlebih dahulu. b) Kemudian, rebuslah kira-kira 7 lembar Daun Pirdot yang telah kering tersebut dalam wadah yang berisi 3 gelas air. c) Rebuslah daun tersebut sampai air yang tersisa tinggal satu gelas lalu dinginkan, setelah itu air hasil rebusan Daun Pirdot diminum. d) Lakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Dengan rutin mengonsumsi air rebusan Daun Pirdot yang sudah dikeringkan, kadar gula dalam tubuh manusia akan normal kembali. Jika kadar gula sudah normal, ada baiknya memperhatikan pola makan dengan mengurangi makanan yang mengandung gula. Selain memperhatikan pola makan, tetaplah rajin berolahraga.
Mengapa Daun Pirdot menjadi salah satu kebudayaan Indonesia, terutama pada bidang kesehatan? Ini dikarenakan Daun Pirdot sampai sekarang hanya ditemukan di Girsan Sipangan Bolon. Selain itu, yang menumukan khasiat dan cara mengolah Daun Pirdot ini adalah masyarat Sumatera Utara sendiri. Ini membutktikan bahwa masyarakat lokal dapat menemukan obat herbal sama hebatnya dengan bangsa-bangsa lain.
Referensi:
Tidak Ada Komentar